Jumat, 13 Januari 2012

Harga mulai naik, Bulog percepat penyaluran beras raskin

Dirut Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan jatah beras untuk rakyat miskin (raskin) dibagikan dua kali pada bulan ini, sehingga sepanjang 2012 sedikitnya akan ada 13 kali pembagian beras raskin.
 
“Saat ini memang terjadi gangguan suplai beras, harga cenderung naik dan berarti di lapangan memberatkan masyarakat berpendapatan rendah. Harga beras tidak boleh naik terus,” jelasnya, Rabu 11 Januari.
 
Sutarto mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan penyaluran beras raskin tersebut ke provinsi yang membutuhkan.
 
“Mekanismenya adalah dari Menko Kesra ke Gubernur, lalu ke Bupati, dan seterusnya,” paparnya.
 
Dia menuturkan gangguan suplai beras akan terjadi hingga Februari sehingga penaikan harga juga terjadi sampai bulan itu.

Pada Januari-Februari, katanya, memang masa paceklik sehingga juga membuat keadaan ekonomi petani, yang juga target beras raskin, menjadi berat.
 
Berdasarkan catatan Bisnis, subsidi beras raskin pada tahun ini sebesar Rp15,61 triliun dan Bulog bisa mengajukan tambahan anggara dalam APBN-P 2012. Tambahan anggaran itu bisa dipergunakan untuk mengantisipasi pembelian beras dan gabah dari petani dengan harga di atas HPP.
 
Adapun tahun lalu, Bulog menyalurkan beras raskin yang ke-13 pada Desember dengan volume mencapai 300.000 ton.
 
Sutarto mengatakan tidak tercapainya target produksi beras pada tahun lalu membuat semakin sulit keadaan saat ini.
 
“Tahun lalu target produksi beras tidak tercapai 1,6 juta ton sehingga diputuskan untuk melakukan impor diantaranya dari Thailand, India, dan Vietnam,” paparnya.
 
Dia menuturkan dari kontrak impor yang ditandatangani tahun lalu, pada bulan ini akan tiba beras sebanyak 500.000 ton, lalu Februari sebanyak 200.00 ton, dari India, Vietnam, dan Thailand.
 
Sutarto mengatakan saat ini belum ada lagi keputusan pemerintah untuk melakukan impor beras, karena Kementerian Pertanian optimistis produksi beras tahun ini bisa mencapai 72 juta ton atau naik 7 juta ton dibandingkan dengan 2011.
 
“Dengan target 72 juta ton itu,. kalau kondisi normal dalam artian tidak ada bencana alam dan penyaluran beras operasi pasar normal, Indonesia tidak perlu impor lagi,” paparnya.
 
Adapun pemerintah menargetkan agar Bulog pada akhir 2012 memiliki cadangan beras sebanyak 2 juta ton, atau lebih banyak 200.000 ton dibandingkan dengan 2011.
 
Sutarto pernah mengatakan bahwa pada tahun ini harga beras diprediksikan masih tetap tinggi dan sulit turun sesuai dengan harga pembelian pemerintah sehingga pengadaan beras oleh Bulog masih tetap sulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar