Kamis, 12 Januari 2012

Pemkot Batam Butuh Tambahan Cadangan Beras

Pemerintah Kota (Pemkot) Batam berharap kementerian perdagangan memberikan kebijakan akses ringan bagi impor beras baik dari Thailand maupun Vietnam, agar ketersediaan stok beras berimbang dengan kebutuhan konsumsi masyarakat Batam yang kini mencapai 1,2 juta penduduk.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral Pemkot Batam, Ahmad Hijazi di Batam, Senin (4/7) menjelaskan, ketersediaan stok beras per hari di Batam saat ini berkisar 10 ribu ton perhari. Jumlah itu memang saat ini

masih dianggap memadai untuk pemenuhan konsumsi masyarakat.

Meski demikian, Hijazi mengaku tetap mendorong diterbitkannya akses ringan bagi Batam untuk dapat mengimpor beras, sehingga mampu menekan indikasi kenaikan harga beras yang diprediksi mampu mencapai 10% lebih dalam pekan ini. Baginya jika kebijakan impor beras tak kunjung positif, dipastikan kenaikan beras dengan selisih Rp 600 hingga Rp 700 tak dapat dielakan lagi.

Selama ini, Hijazi mengemukakan pasoka beras di Batam mayoritas disokong dari pusat beras, Pasar cipinang, Jakarta. Hal tersebut, lanjutnya tentu saja membuat ketergantungan harga beras terhadap harga grosir Cipinang sangat berat.

"Impor beras yang bisa menghalangi rencana kenaikan beras pekan ini. Kami (Pemko) juga sudah menyurati kementerian perdagangan soal ini (impor beras)," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar